Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Kali ini, China mengambil langkah tegas dengan melarang pesawat buatan Boeing masuk ke wilayahnya. Keputusan ini bukan hanya berdampak pada industri penerbangan, tetapi juga memperuncing ketegangan ekonomi antara dua raksasa ekonomi dunia.
Larangan Boeing di China
China telah lama menjadi pasar penting bagi Boeing. Namun, hubungan kedua negara memburuk akibat sengketa perdagangan, isu teknologi, dan ketegangan geopolitik. Larangan ini muncul setelah AS memberlakukan pembatasan ekspor terhadap perusahaan teknologi China seperti Huawei dan SMIC.
Alasan resmi yang dikemukakan China adalah kekhawatiran atas keamanan pesawat Boeing, terutama setelah serangkaian insiden teknis yang menimpa model seperti 737 MAX. Namun, banyak analis meyakini bahwa ini adalah balasan politik atas kebijakan proteksionis AS.
Dampak pada Industri Penerbangan
- Kerugian Finansial Boeing
- China adalah pasar terbesar kedua bagi Boeing setelah AS.
- Larangan ini bisa menghilangkan pendapatan miliaran dolar bagi perusahaan.
- Saham Boeing berpotensi tertekan di pasar saham.
- Keuntungan bagi Airbus
- Airbus, pesaing utama Boeing dari Eropa, bisa mengambil alih pasar China.
- Maskapai China seperti China Southern dan Air China mungkin beralih ke pesawat Airbus.
- Gangguan Rantai Pasok Global
- Banyak komponen pesawat Boeing diproduksi di China.
- Larangan ini dapat mengganggu produksi dan distribusi pesawat secara global.
Respons AS dan Kemungkinan Solusi
Pemerintah AS telah menyatakan kekecewaannya atas keputusan China. Biden disebut sedang mempertimbangkan tindakan balasan, termasuk pembatasan lebih ketat terhadap produk China.
Namun, ada juga upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan:
- Negosiasi ulang perjanjian dagang
- Peningkatan inspeksi keamanan pesawat Boeing untuk memenuhi standar China
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Jika perang dagang terus berlanjut, dampaknya bisa meluas ke sektor lain seperti teknologi, manufaktur, dan energi. Pasar global juga akan merasakan gejolak, termasuk kenaikan harga tiket pesawat dan komponen penerbangan.
Larangan Boeing masuk China adalah babak baru dalam perang dagang AS-China yang belum berakhir. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh kedua negara, tetapi juga industri penerbangan global. Apakah kedua pihak akan menemukan solusi, atau justru semakin memperuncing konflik? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.