Gempa dengan magnitudo (M) 7,7 yang melanda Myanmar disebut melepaskan energi setara dengan lebih dari 300 ledakan bom atom. Ahli Geologi pun memperingatkan potensi gempa susulan.
“Kekuatan yang dilepaskan oleh gempa seperti ini sekitar 334 bom atom,” kata Ahli Geologi asal Amerika Serikat, Jess Phoenix.
Dia juga memperingatkan gempa susulan dapat berlangsung selama beberapa bulan karena lempeng tektonik India terus menabrak lempeng Eurasia di bawah Myanmar. Phoenix mengatakan kerusakan di Myanmar bisa diperburuk oleh perang saudara di negara itu.
“Apa yang biasanya menjadi situasi sulit menjadi hampir mustahil,” katanya.
Gempa bumi dahsyat melanda Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025), menghancurkan jalan-jalan, merobohkan monumen-monumen keagamaan hingga menghancurkan gedung-gedung bertingkat. Gempa yang mengguncang negara tetangga Indonesia ini menjadi hantaman baru bagi negara yang telah terkoyak oleh perang saudara.
Jumlah korban tewas masih belum jelas, perkiraan para ahli memperingatkan bahwa angka kematian bisa sangat besar, mengingat populasi yang padat dan bangunan-bangunan yang rentan di dekat episentrum, tepat di luar Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 cukup kuat hingga merobohkan gedung 33 lantai yang sedang dibangun nyaris 1.000 km jauhnya di Bangkok, Thailand. Setidaknya delapan orang dipastikan tewas di sana, dan puluhan lainnya hilang, menurut pihak berwenang. Mereka semua diduga sebagai anggota kru pekerja yang beranggotakan 320 orang yang sedang membangun gedung baru untuk pemerintah Thailand.