Sisi Kota kali ini akan mengajak kita ke Gresik, Jawa Timur, untuk melihat dari dekat Kampung Otak-Otak Ikan Bandeng.
Di kampung ini, mayoritas warganya, khususnya kaum perempuan, berdaya menjadi produsen otak-otak ikan bandeng.
Lahirnya sentra olahan ikan bandeng ini tidak lepas dari Kabupaten Gresik yang menjadi salah satu wilayah penghasil ikan bandeng terbesar di Indonesia.
Di pesisir Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terdapat sebuah kampung yang terkenal dengan olahan khasnya: otak-otak bandeng. Kampung ini tidak hanya menjadi pusat produksi makanan tradisional, tetapi juga simbol pemberdayaan perempuan.
Para perempuan di sini berhasil mengubah keterbatasan menjadi peluang, menjadikan otak-otak bandeng sebagai produk unggulan yang mendongkrak perekonomian keluarga. Bagaimana kisahnya?
Sejarah Kampung Otak-Otak Bandeng
Kampung Otak-Otak Bandeng berlokasi di Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik. Awalnya, daerah ini adalah kawasan nelayan tradisional dengan hasil tangkapan utama berupa ikan bandeng.
Namun, harga ikan bandeng segar seringkali tidak stabil. Melihat hal ini, para perempuan di kampung ini mulai berinovasi dengan mengolah bandeng menjadi otak-otak, camilan khas yang tahan lama dan bernilai jual tinggi.
Peran Perempuan dalam Menggerakkan Ekonomi Kreatif
1. Inovasi Olahan Ikan Bandeng
Para ibu rumah tangga di Kampung Otak-Otak Bandeng tidak hanya mengandalkan teknik tradisional, tetapi juga terus berinovasi. Mereka menciptakan berbagai varian rasa, seperti:
- Otak-otak bandeng pedas
- Otak-otak bandeng original
- Otak-otak bandeng dengan campuran udang
2. Pemasaran Digital
Dengan bantuan pelatihan dari pemerintah dan LSM, para perempuan mulai memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi sarana promosi yang efektif.
3. Pembentukan Kelompok Usaha
Mereka membentuk kelompok UMKM seperti “Mekar Sari” dan “Mina Sejahtera” untuk memperkuat jaringan pemasaran dan mendapatkan akses permodalan.
Dampak Pemberdayaan Perempuan di Kampung Ini
- Meningkatkan Pendapatan Keluarga – Penjualan otak-otak bandeng bisa mencapai Rp 5-10 juta per bulan per pelaku usaha.
- Mengurangi Angka Pengangguran – Banyak perempuan muda yang kini ikut terlibat dalam produksi.
- Melestarikan Kuliner Tradisional – Otak-otak bandeng semakin dikenal sebagai oleh-oleh khas Gresik.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sukses, masih ada beberapa kendala, seperti:
- Keterbatasan alat produksi – Masih banyak yang mengandalkan peralatan manual.
- Persaingan pasar – Perlu inovasi kemasan dan strategi branding yang lebih kuat.
Dukungan dari pemerintah dan pihak swasta sangat dibutuhkan untuk meningkatkan skala usaha mereka.
Perempuan Tangguh Penopang Ekonomi Lokal
Kisah pemberdayaan perempuan di Kampung Otak-Otak Bandeng membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kolaborasi, keterbatasan bisa diubah menjadi peluang. Mereka tidak hanya menghidupi keluarga, tetapi juga melestarikan warisan kuliner Nusantara.
Apakah Anda tertarik mencicipi otak-otak bandeng khas Gresik? Kunjungi Kampung Otak-Otak Bandeng dan dukung usaha mereka!